Foto: Detikfood
Penggunaan bahan nonpangan pada makanan
sangat berbahaya bagi kesehatan. Jenis seperti boraks dan formalin
paling sering dipakai. Untuk mengenyalkan dan mengawetkan bakso. Efek
jangka panjangnya bisa sakit kepala hingga gangguan organ hati!
Formalin
masuk ke dalam senyawa karsinogen yang memicu tumbuhnya sel kanker.
Pemanfaatan formalin sebetulnya jauh dari sektor pangan, yaitu menjadi
bahan pestisida, pengawet tekstil dan pembersih lantai. Formalin juga
bisa digunakan untuk mengawetkan mayat dan preparat untuk penelitian
mahasiswa kedokteran, kedokteran hewan, peternakan, juga biologi.
Seperti
dikutip dari publikasi mengenai bahaya formalin yang ditulis oleh Prof.
DR. Ir. Chanif Mahdi, MS dari Laboratorium Biokimia Universitas
Brawijaya, ambang batas formalin yang boleh masuk dalam tubuh antara 1,4
hingga 14 mg. Lebih dari itu bisa berakibat terjadinya gangguan pada
organ dan sistem tubuh, seperti mual, muntah, diare, kerusakan syaraf,
hingga hilangnya pandangan.
Sementara itu, bubuk boraks juga
sebenarnya dipakai sebagai antiseptik penghapus hama, zat antikarat,
juga bahan gigi palsu. Boraks memiliki sifat seperti racun yang
menyerang seluruh jaringan tubuh, dan bisa memicu radang saluran
pencernaan, penimbunan cairan dalam tubuh, hingga pengecilan hati.
Ciri-ciri keracunan boraks antara lain sering muntah, diare, anemia,
juga timbul bercak pada kulit.
Bagi masyarakat awam, tak mudah
mengenali ciri-ciri bakso berkualitas rendah ataupun mengandung unsur
berbahaya. Namun pembeli bisa melakukan pengecekan sederhana dengan
melihat daya tahan bakso. Bakso dengan tambahan formalin memiliki ciri
awet dalam waktu yang lebih lama, mencapai 5 hari dalam suhu kamar.
Bakso juga memiliki tekstur yang lebih kenyal seperti karet.
Mirip
dengan bakso berformalin, kandungan boraks juga bisa dilacak dari
tekstur bakso yang terasa tak wajar. Bakso boraks juga memiliki tekstur
kenyal dan cenderung keras dan teskturnya berbeda dengan bakso yang
dibuat dari daging sapi murni. Daya tahannya juga lebih lama dan
bentuknya tetap utuh walaupun sudah lebih dari 3 hari.
Jika
umumnya bakso berwarna abu-abu ataupun coklat, bakso ini warnanya
cenderung lebih bersih. Bahkan seperti dikutip dari situs resmi Badan
POM RI, bakso mengandung boraks memiliki tekstur membal seperti bola
jika dilempar ke bawah. Selain itu, jika dicium, bakso boraks akan
mengeluarkan aroma yang menyengat.
http://food.detik.com/read/2013/04/30/184242/2234475/297/ciri-bakso-boraks-teksturnya-sangat-kenyal-tidak-basi-sampai-5-hari
(odi/dyh)