Bosan juga sharing software terus. Kali ini saya akan sharing film yang lagi banyak dicari orang. Silahkan dinikmati :)
Film Habibie & Ainun mengangkat kisah nyata tentang cinta pertama
dan terakhir dari Presiden ketiga Indonesia dan ibu negara. Kisah
tentang Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie dan mendiang istrinya (Alm.)
Hasri Ainun Habibie. Film bergenre drama romantis ini diberi judul
berdasarkan buku tulisan Habibie sendiri yang berjudul 'Habibie &
Ainun'
Proses syuting dilakukan mulai Juli 2012 dan rencananya akan tayang pada
Desember 2012. Film ini menobatkan Reza Rahardian dan Bunga Citra
Lestari berperan sebagai Habibie dan Ainun dibawah arahan sutradara
Faozan Rizal.
Review
Judul : Habibie & Ainun
Pemeran : Reza Rahardian, Bunga Citra Lestari, Ratna Riantiarno, Hengky Sulaiman, Bayu Oktara
Sutradara : Faozan Rizal
Genre : Drama
Produser : Dhamoo Punjabi, Manoj Punjabi
Produksi : MD PICTURES
Sinopsis Habibie & Ainun
Rudy Habibie adalah seorang yang jenius, ia ahli pesawat terbang yang
punya mimpi besar: berbakti kepada bangsa Indonesia dengan membuat truk
terbang untuk menyatukan Indonesia. Semantara Ainun adalah seorang
wanita muda yang cerdas dengan jalur karir terbuka lebar untuknya
sebagai seorang dokter.
Pada tahun 1962, dua kawan SMP ini bertemu lagi di Bandung. Habibie
jatuh cinta seketika pada Ainun yang baginya semanis gula. Tapi Ainun,
dia tak hanya jatuh cinta, dia iman pada visi dan mimpi Habibie. Mereka
pun akhirnya menikah dan terbang ke Jerman.
Memiliki mimpi bukanlah perkara yang selalu mudah, Habibie dan Ainun
tahu itu. Cinta mereka berdua terbangun dalam perjalanan mewujudkan
mimpi. Dinginnya salju Jerman, pengorbanan, rasa sakit, kesendirian
serta godaan harta dan kekuasaan saat mereka kembali ke Indonesia
mengiringi perjalanan dua hidup menjadi satu.
Bagi Habibie, sosok Ainun adalah segalanya. Ainun adalah mata untuk
melihat hidupnya. Sama halnya dengan Ainun, Habibie adalah segalanya,
pengisi kasih dalam hidupnya. Namun setiap kisah mempunyai akhir, setiap
mimpi mempunyai batas. Kemudian pada satu titik, dua belahan jiwa ini
tersadar; Apakah cinta mereka akan bisa terus abadi?
Inilah Film kisah asmara BJ Habibie dengan istrinya, Ainun, diangkat
dari buku karya mantan Presiden RI yang ke-tiga ini. film yang sangat
menakjubkan. Adrie yang konon masih saudara dari Habibie ini, kudu
ekstra kerja keras merampungkan film tersebut sebelum hari ulang tahun
Ainun. Yakni, tanggal 11 Agustus 2012. Saat ditemui di kawasan Mega
Kuningan Jakarta belum lama ini, Adrie mengungkapkan keinginannya untuk
menggarap film Habibie-Ainun, karena dilatar-belakangi oleh laku
kerasnya buku bertajuk Habibie dan Ainun di pasaran.
Kisah Sejarah Penulisan Buku Habibi Ainun
Buku itu ditulis sendiri oleh pria bernama lengkap Bacharuddin Jusuf
Habibie selepas sang istri meninggal dunia pada Mei 2010 lalu. Wanita
bernama lengkap Hasri Ainun Habibie ini meninggal di RS
Ludwig-Maximilians-Universitat, Klinikum Grohadern, Munich sekitar pukul
17.35 waktu Jerman atau sekitar pukul 22.50 WIB.
Buku ini menjadi menarik, karena mengingatkan kita kembali kepada sebuah
ungkapan: ‘Hingga Maut Memisahkan’. Dan rasanya, memang sebuah ungkapan
yang pas buat pasangan Habibie-Ainun. Pasalnya, dengan penuh kesetiaan,
Habibie menunggu sang istri dalam suka dan duka, bahkan hingga Ainun
dipanggil Yang Maha Kuasa.
Buku Ainun Habibi dalam Tiga Bahasa (Arab, Jerman dan inggris)
Dari itulah, maka Habibie membuat buku perjalanan kisah asmara mereka.
Tanggapan pasar cukup bagus, bahkan buku tersebut pun sudah
diterjemahkan ke dalam tiga bahasa, dengan menggunakan tiga penerjemah.
Yakni, Profesor Nabila Lubis untuk bahasa Arab, Brigitte Burke untuk
edisi bahasa Jerman, dan edisi bahasa Inggris oleh Satrio widono. Dari
itulah, Adrie langsung berinisiatif menggarap buku tersebut ke dalam
film layar lebar.
Menanggapi hal itu, salah seorang sineas senior Tanah Air, Deddy Mizwar,
Jumat (3/2), di kawasan Cikini Jakarta mengatakan, kalau film-film yang
mengangkat tentang tokoh Indonesia memang saat ini jarang ada. Nah,
dengan adanya penggarapan film Habibie dan Ainun ini diharapkan bisa
menjadi salah satu alternatif untuk memperkaya film sejarah di
Indonesia. Kenapa?
"Sebab, Habibie merupakan salah seorang tokoh yang masih disegani di
Indonesia. Habibie juga banyak menghasilkan karya, salah satunya di
bidang penerbangan. Hingga ke tingkat internasional, karyanya pun
diakui," papar pemeran tokoh Nagabonar ini.
Di Balik Pembuatan Film Habibi Ainun
Film-film yang mengangkat tentang tokoh kepahlawanan atau pun tokoh yang
berprestasi hingga ke tingkat internasional itu, lanjut Deddy, penting
keberadaannya. Pasalnya, semua film itu sebenarnya merupakan pencetak
sejarah, yang kelak bisa terus dinikmati oleh berbagai generasi.
Misalnya, film Cut Nyak Dien yang pernah diperankan oleh aktris kawak di
negeri ini, Christine Hakim. Kyai Haji Ahmad Dahlan lewat film Sang
Pencerah. Bahkan, film Sunan Kalijaga dan Nagabonar yang pernah ia
perankan sendiri. Gunanya apa, Dedy menjelaskan, itu untuk menjaga
nasionalisme dari generasi ke generasi, bahwa di negeri ini punya banyak
orang hebat. Pun, akhirnya bangga menjadi orang Indonesia.
Meski pun mengangkat tentang kisah asmara Habibie-Ainun, tapi nama besar
Habibie-lah yang bisa memberikan pelajaran berharga kepada semua
generasi, bahwa cinta sejati itu ternyata masih ada.
Perfilman di Indonesia sendiri, kata Deddy, saat ini masih kategori
mengalami pasang-surut. Ditambah, masih banyaknya masalah festival film
di negeri ini, yang seperti kita tahu masih banyak adu pendapat,
sehingga banyak jenis festival film di Indonesia. Sebut saja, Festival
Film Indonesia (FFI) dan Indonesian Movie Awards (IMA).
Beberapa sineas juga masih masuk dalam pengkotak-kotakkan. Ada
Masyarakat Film Indonesia (MFI), yang diprakarsai oleh sineas gaek Mira
Lesmana, Riri Riza, dan Nia Dinata. Dalam kacamata MFI, film di
Indonesia masih ‘dikuasai’ oleh kepentingan, bukan dihargai secara
karya. Misalnya, pemenang FFI diduga masih ada unsur kepentingan dari
pihak rumah produksi terkait. Siapa berani bayar, itu pemenangnya,
sehingga MFI lebih memilih mengikuti IMA, yang diprakarsai oleh salah
satu televisi berlambang rajawali itu. Sementara bagi Deddy sendiri, ia
lebih ingin bersifat netral bersama sineas-sineas kawak lainnya, seperti
Didi Petet dan Niniek L Karim. Aktor sekaligus Sutradara sinetron
Kiamat Sudah Dekat ini ingin menjadi jembatan bagi perfilman nasional,
sehingga semua bisa berkarya dan masyarakat pun bisa diberikan suguhan
tontanan film yang berkualitas, bukan yang berbau esek-esek seperti
beberapa tahun belakangan ini.
Sedangkan sineas handal lainnya, Garin Nugroho, saat ini sedang
merampungkan sebuah film sejarah dan kepahlawan berjudul Soegija, yang
mulai diproduksi pada Nopember 2011 lalu. Dengan mangambil lokasi di
Gereja Gedangan Semarang, film ini mengangkat ketokohan Uskup Mgr
Soegijapranata pada era perjuangan kemerdekaan Indonesia tahun
1940-1949. Soegijapranata sendiri merupakan tokoh Katolik pribumi Jawa
yang pertama kali menjadi uskup serta dikenal sebagai seorang pahlawan
nasional.
Film ini telah direncanakan sekitar tiga tahun lalu oleh Studio Audio
Visual Puskat dan Garin sebagai sutradaranya. Film ini menggandeng
sejumlah artis dan seniman seperti Nirwan Dewanto, Butet Kertaradjasa,
dan Olga Lydia.
Kenapa Garin tertarik menggarap film berlatar belakang sejarah ini?
"Garin juga mengungkapkan, bahwa film ini menjadi sangat penting, karena
memberikan pesan yang mendalam tentang sebuah kepemimpinan," ujar Garin
saat dihubungi via ponsel pribadinya belum lama ini. Film ini sendiri,
tambah Garin, tidak akan banyak berbicara mengenai agama, melainkan
lebih banyak tentang pesan universal dan kemanusiaan. Dari film inilah,
menurut Garin, bangsa Indonesia akan belajar tentang kemanusiaaan dan
multikulturalisme.
Synopsis Habibie & Ainun in English
Rudy Habibie is a genius,
he is an expert airplane that has a big dream: to devote to the
Indonesian people by making trucks fly to unify Indonesia. Moreover
Ainun was a bright young woman with a career path wide open for him as a
doctor.
In 1962, two junior colleagues met again in Bandung.
Habibie fell in love with him instantly on Ainun a sweet sugar. But
Ainun, he did not just fall in love, her faith in the vision and dream
Habibie. They were finally married and flew to Germany.
Having a
dream is not always easy cases, and Ainun Habibie know it. Love them
both woke up in the course of realizing the dream. The cold snow German,
sacrifice, pain, loneliness and the temptation of wealth and power as
they return to Indonesia accompany the journey of two lives into one.
For
Habibie, Ainun figure is everything. Ainun are eyes to see her.
Similarly Ainun Habibie is everything, filler love in his life. But
every story has a end, every dream has a limit. Then at one point, two
soul mates realized; Are able to continue their love will last forever?
This
romance film BJ Habibie and his wife, Ainun, lifted from a book by the
former President that all three of these. the movie was amazing. Adrie
supposedly a relative of Habibie, have to work extra hard before
completing the film Ainun birthday. Namely, dated August 11, 2012. When
found in the Mega Kuningan Jakarta recently, Adrie expressed a desire to
work on the film-Ainun Habibie, because overshadow their backs on the
hard sell and a book titled Ainun Habibie in the market.