|
Pendiri Wordpress |
Biografi Pendiri Wordpress - Matthew Charles Mullenweg. Matthew Charles Mullenweg atau dikenal dengan
Matt Mullenweg lahir
pada 11 Januari 1984 (baru berulang tahun ke-25), di Houston,Texas –
Amerika Serikat. Di masa SMA, Matt belajar Seni Visual dan
Pertunjukan di sekolahnya serta ia mahir di musik saxophone. Meskipun
studinya bukan dibidang teknologi komputer dan programming, namun Mat
berhasil mendirikan serta mengembangkan software yang kini sangat
terkenal yakni
WordPress.com, Akismet, dan bisnis Automattic-nya.
Awal Matt dan WordPress
Sejarah
WordPress bermula saat Matt berusia 18 tahun (tahun 2002). Ketika
itu, Matt baru mulai menggunakan fasilitas blog yakni blog b2cafelog.
Ia menggunakan blog b2 (bbpress.org) untuk mempublikasi foto-fotonya
selama perjalanan ke Washington D.C.
Namun, beberapa
bulan kemudian, blog bbpress tempat Matt mempublikasi fotonya berhenti
dalam mengembangkan software-nya. Karena kondisi seperti itu,
muncullah pemikiran kreatif dari Matt. Pada Januari 2003, Matt
Mullenweg mengumumkan melalui blog-nya bahwa dia akan mengembangkan
blog b2 sehingga sesuai dengan standar web saat itu.
Dengan
inisiatif sendiri, Matt bersama Mike Little mulai memgembangkan
coding WordPress berbasis b2. Kemudian, Mike dan Matt bersama Michel
Valdrighi (mantan pengembang b2), mulai aktif mengembangkan WordPress
hingga lahirlah WordPress yang Anda kenal saat ini. Pada 27 Mei 2003,
WordPress versi 0.70 dirilis. Versi 0.7 ini masih mengandung struktur
file yang sama dengan pendahulunya, b2cafelog.
Di
usia 19 tahun (Maret 2003), Matt bersama rekannya mendirikan GMPG
dengan format yang lebih kompleks dari HTML. Setahun kemudian,
WordPress meluncurkan fasilitas Ping-O-Matic yang berguna untuk
mengirim ping notifikasi kepada search engine blog seperti Technorati.
Dan saat ini, Ping-O-Matic telah melayani lebih 1 juta ping tiap
harinya.
Matt Mullenweg, Mahasiswa DO (Drop Out)
Pada
tahun 2004, nasib buruk menimpa Matt dalam bidang pendidikan formal.
Ia drop-out alias DO dan pindah dari Houston ke San Fransisco
(California) untuk bekerja pada CNET selama setahun. Pekerjaannya di
CNET selama setahun merupakan masa-masa terakhir Matt bekerja di
perusahaan. Karena pada usia 21 tahun, Matt telah ‘pensiun muda’ dari
perusahaan CNET dan ia menghabiskan waktunya berkarya untuk WordPress.
Tidak lama dari masa pensiunnya, ia pun berhasil meluncurkan aplikasi
Akismet yang berfungsi memblokir komentar dan trackback yang
teridentifikasi sebagai spam.
Di
tahun yang sama, Matthew memutuskan WordPress terbuka bagi kalangan
umum di seluruh dunia pada November 2005. Di tahun yang sama, Matt
meluncurkan Automattic yang menjadi perusahaan bisnis yang mendukung
WordPress dan Akismet. Pemuda 22 tahun Rekrut Eksekutif
Yahoo.
Jiwa
entrepreneur dan kematangan Matt dalam mengembangkan WordPress dan
Akismet telah menghantarkan usahanya masuk ke bisnis profesional. Pada
tahun 2006 (22 tahun), pemuda Matt mampu merekrut mantan CEO Oddpost
dan Senior Manager Yahoo!, Tony Schneider sebagai CEO Automattic.
Beberapa bulan setelah Tony Schneider berada di Automattic, Akismet
(anak perusahaan) yang baru berusia kurang 2 tahun berhasil meraup USD
1.1 juta pada April 2006.
Kesuksesan
Matthew Mullenweg Daya pikir inovatif serta pantang menyerah pada
diri seorang Matthew telah membawa dirinya sebagai jutawan muda. Di
usia 25 tahun, Matthew Mullenweg telah berhasil menjadi miliader muda
dengan kekayaan tidak kurang USD 40 juta (Rp 400 miliar). Ia pun
dinobatkan sebagai 16 dari “50 Orang Terpenting di Dunia Internet” oleh
PC World pada tahun 20 07. Dari daftar 50 orang tersebut, hanya Matt
yang merupakan orang termuda (23 tahun).
Dengan fasilitas yang unik,
cepat dan menarik, WordPress berhasil ‘memikat’ jutaan pengguna.
Dengan tambahan ribuan blogger serta ratusan ribu posting terbaru tiap
harinya,
WordPress.com
berhasil masuk ke dalam 30 situs teraktif di dunia. Setelah mendapat
layanan Gravatar pada tahun 2007, beredar isu bahwa usaha yang
didirikan Matt, Automattic, ditawari hingga USD 200 juta, namun Matt
menolak menjualnya.
Berikut ini, hasil wawancara Matt
Muddenweg di TV-one pada Jum’at, 16 Januari 2009 Dalam Acara “Apa Kabar
Indonesia Malam” di TV-One menghadirkan pendiri sekaligus pengembang
aplikasi gratis Wordpres. yang relatif singkat Dan secara samar-samar
saya mengutip pembicaraannya seperti berikut. [Jika rekan-rekan yang
turut menyaksikannya, silahkan koreksi tulisan saya. Trims].
Hal pertama yang dibahas adalah latar belakang pendidikan Matt
Muddenweg. Ia bukan lulusan programming ataupun ilmu komputer. Di masa
SMA, ia terjun dalam bidang seni. Sedangkan kuliahnya [tidak selesai] di
bidang ilmu politik. Walaupun demikian, motivasi dan minat yang ia
berikan pada blog membawa dirinya sukses dalam dunia software dan
teknologi informasi.
Topik lain yang dibahas adalah
lika-liku perjalanan sukses Matt.
Jalan keberhasilan Matt tidaklah pendek dan mulus. Keberhasilan ia raih
dimulai dari hobbinya dalam fotografi serta mempublikasi fotonya di
blog/website. Jadi, langkah awal kesuksesan dimulai dari blog. [selamat
bagi Anda yang telah mulai blog dari ide dan hobbi pribadi ].
Karena blog yang ia gunakan saat itu (b2cafelog) tidak user friendly,
akhirnya ia bertekad mengubahnya. [selamat bagi Anda yang merasa
WordPress tidak nyaman, dan Anda berkeinginan mengubahnya]
Tentu, pada awalnya dia tidak menyangka bahwa usahanya yang kreatif
dapat membawa dirinya berhasil seperti saat ini. Namun saat ini,
karyanya yakni WordPress telah memikat 20.000 pendatang baru (blogger)
tiap hari.
Korelasi Ilmu Politik, Seni dan Blog-Software
Ketika ditanya apakah ada korelasi/manfaat yang diperoleh dari
pendidikan politik dan seni [saxophone] terhadap pengembangan software
WordPress-nya, Matt menjawab secara tegas yah.
“Ada dua hal yang berpengaruh.
Pertama, ilmu politik berkontribusi besar pada paradigma software
open-source (gratis)…Kebanyakan orang yang bekerja dibidang software
adalah volunteer (relawan). Mereka bekerja karena mereka menyukai
pekerjaannya, bukan karena ditekan atau sejenisnya. Jadi, dalam hal ini
prinsip politik adalah tetap membuat mereka senang/bahagia serta menjaga
komunitas dimana mereka terlibat langsung. Dan kita hanya perlu
memfasilitasinya.
Dan saya pikir [hal kedua seni], software yang bagus memiliki struktur dan desain yang baik.”
Dilematis : WordPress digunakan untuk Kejahatan
Bagaimana tanggapan Anda terhadap beberapa orang [oknum] yang
menggunakan fasilitas WordPress untuk tindakan merugikan orang lain
[ancaman, teroris, penghasutan]?
Jawaban Matt:
“Ini adalah masalah rumit. Kami menyediakan fasilitas tersebut
[WordPress secara gratis] dengan harapan semua orang dapat
menggunakannya untuk hal-hal berguna dan positif, dan tentu kita tidak
mengharapkan mereka yang menggunakannya untuk hal-hal buruk.”
Harapan Matt pada Program Wordcamp Indonesia 2009
Matt hadir pada Wordcamp Indonesia 2009 pada 17-18 April 2009, dan
tujuannya untuk adalah memperkenal WordPress sekaligus mengedukasi
kebebasan berekspresi di dunia maya yang benar.
“Ada satu hal yang menjadi alasan utama saya datang ke Indonesia
yakni WordPress memilik daya tarik besar di Indonesia. Melalui
WordPress, diharapkan orang mulai lebih tertarik dengan budaya blog,
serta tertarik dengan software open-source. Alasan lain kehadiran saya
adalah untuk belajar lebih banyak di Indonesia. Dan hal yang ingin saya
sampaikan pada Wordcamp adalah mengenai landasan kebebasan (freedom).
Kita tahu bahwa, WordPress adalah software gratis (free). Anda tidak
perlu mengeluarkan uang untuk menikmati fasilitas ini. Disini saya
tekankan bahwa dengan software gratis, Anda bebas bereksperesi tanpa
harus membayarnya.”
Dengan kata lain, melalui blog dan komunitas yang beragam warna,
kepentingan, pandangan dan perbedaan, ada hal yang fundamental yakni
kebebasan yang memberi manfaat bagi orang lain [prinsip politik Matt].
Melalui semangat kebebasan ini, WordPress diharapkan bisa memberi
inspirasi dan setiap orang dapat mengungkapkan apa saja yang ada dalam
pikirannya.
Pelajaran dan Inspirasi “Matt WordPress”
Sahabat-sahabatku, satu nusa dan satu bangsa. Anda telah membaca
sepenggal kisah menarik dari seorang ‘Raja WordPress” serta sepotong
dialog Matthew di TV-One. Meskipun gagal di sisi lain [kuliah], Matt
terus berusaha menghasilkan karya yang dapat memberikan manfaat bagi
banyak orang. Meskipun latar pendidikan tidak langsung berkorelasi,
namun setiap nafas hidup dan pendidikan kita pasti akan mempengaruhi
sisi kehidupan kita baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tiada hari tanpa pelajaran yang dapat kita petik. Hanya saja, apakah
kita membuka peluang itu atau menutupnya. Silahkan membaca dengan
seksama, bagian yang saya beri warna orange, adalah kalimat yang patut
kita hayati dan renungi kembali, guna memberikan kemajuan pemikiran,
sikap dan batin kita.
Semoga, generasi muda dan remaja dapat menggunakan waktunya dengan
kegiatan positif,kreatif, inovatif untuk berkontribusi banyak bagi
masyarakat dan bangsa ini.
Salam Sukses.