Bisnis.com,
JAKARTA - Berulangkali, soal entrepreneur, Ciputra mengingatkan soal
sikap dasar diri seorang entrepereneur dalam perjalanan menuju tangga
sukses: Jujur, Benar dan Adil.
Tentu selain inovatif, berani ambil
risiko dan mengetahu ceruk pasar usaha yang akan dimasuki. Namun, di
mata Ciputra soal kejujuran tidak bisa ditawar bagi seorang
entrepreneur. "Integritas yang terdiri dari: ABJ, dia harus Adil, dia
harus Benar, dia harus Jujur. Tiga itu karakter harus anda pegang kalau
mau berhasil," ungkap Ciputra.
Tidak banyak tokoh yang diakui oleh
Ciputra untuk dijadikan bancmark kejujuran, adil dan benar. Kalau pun
ada, lebih pada sikap terhadap cara atau teknis mengelola usaha. Namun,
soal jujur dan adil? Tokoh yang kerap disebut-sebut Ciputra belakangan
ini, tidak begitu banyak.
Tapi tanya soal Gubernur dan Wakil
Gubernur DKI Joko Widodo alias Jokowi dan Basuki Cahaya Purnama. “Kami
yakin dengan Gubernur DKI Jakarta yang baru, Joko Widodo, dan wakilnya
Basuki Purnama…” ujarnya.
Mengapa? Menurut saya, mereka berdua
adalah sosok entrepreneur. Pak Jokowi adalah sosok seorang entrepreneur
sosial yang memperhatikan semua golongan dari golongan bawah hingga
atas. “Ini merupakan kombinasi yang baik. Jadi kami yakin mereka akan
bersedia meneruskan cita-cita ini.”
"Bahaya terbesar dari seorang
pengusaha adalah (terjebak) menjadi entrepreneur hitam. Itu sebabnya,
integritas, karakter dan kejujuran sangat penting dalam pengembangan
entrepreneurship," kata Ciputra ketika berbicara pada pembukaan pelatihan kewirausahaan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia di Gedung BI.
Editor : Martin Sihombing
Sumber : http://www.bisnis.com/ciputra-way-jangan-jadi-entrepreneur-hitam