(Tribunnews/Hendra Gunawan)
Ilustrasi ATM
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Nasabah perbankan harus mewaspadai modus kejahatan baru pembobolan rekening.
Modus
pencurian saldo rekening tersebut, dilakukan pelaku dengan menyasar
langsung nasabah di mesin anjungan tunai mandiri (ATM) yang lokasinya
sepi.
Ini sebagaimana yang dialami warga bernama Rina Eviana. Ia
menjadi korban kejahatan baru pencurian saldo di rekening bank. Sebelum
menguras habis isi rekening, pelaku melakukan trik penipuan dengan berpura-pura kehilangan kartu ATM di gerai ATM tempat korban mengambil uang.
Evian,
sapaan Rina Eviana, membeberkan bagaimana kronologi aksi kejahatan
tersebut berlangsung. Mulanya, pada Jumat 6 September sekira pukul
19.00, ia mengambil uang di ATM BNI Gejayan, tepatnya ATM di depan ADEX
Minimalis Living Jalan Gejayan nomor 35.
Seusai mengambil uang,
tiba-tiba di luar ATM ada seorang pria yang menyebut bahwa kartu ATM
miliknya tertinggal di mesin anjungan seusai mengambil uang. Pria itu,
berperawakan pendek, gempal, mengenakan topi, kaos lengan pendek dan
celana pendek bersepatu sporty.
Kepada korban, lelaki itu
menanyakan apakah korban melihat ada kartu ATM yang tertinggal di dalam
mesin ATM. "Saya jawab, kalau saya tidak melihat atau menemukan ATM
tertinggal di mesin ATM," ucap Evian.
Seperti tak yakin dengan
jawaban korban, pria dengan ciri-ciri kulit hitam usia sekitar 40-an
tahun itu lalu secara halus mengajak korban ikut mencari kartu ATM
miliknya.
"Pria itu mengajak saya ikut dia masuk kembali ke ATM seraya ngomong dik..sini dik, sambil mencari cari ATM," kata Evian.
Karena
tak ketemu, pelaku seperti tak puas dengan pencariannya dan jawaban
Evian. Pelaku lantas meminta korban memperlihatkan ATM nya. "Coba lihat,
ATM adik warna apa? Dia bilang begitu seolah olah tidak percaya kalau
saya benar-benar tidak melihat ATM-nya," ungkap Evian.
Tanpa
curiga dan lantaran tak mau dituding mengambil ATM pelaku, Evian
mengeluarkan ATM-nya dari dompet. Pada saat ditunjukkan, pelaku tiba
tiba mengambil ATM dari korban untuk diperiksa beberapa detik, lalu ATM
itu dikembalikan.
ATM milik Evian merupakan jenis ATM BNI Master
Card warna silver tanpa nama. Saat itu, korban mengaku tak menaruh
curiga, sebab merasa ATM yang dikembalikan pelaku merupakan ATM
miliknya.
"Saya keluar dari gerai ATM setelah dia meminta maaf dan mengucapkan terima kasih," lanjutnya.
Singkat
kata, keesokan harinya atau Sabtu (7/9/2013) sore, tanpa sengaja Evian
memeriksa saldo di rekeningnya melalui internet banking. Tanpa diduga,
saldo di rekeningnya menunjukkan angka Rp 81.418.
Padahal semula
saat terakhir mengambil uang ATM di Gejayan tersebut, diperkirakan
saldonya masih ada Rp 3 juta lebih. "Saya kaget dan langsung mengingat
ingat kejadian di ATM malam itu," ucapnya.
Merasa curiga telah terjadi tindak penipuan
dan pencurian rekening, ia membuka dompet dan memeriksa kartu ATM di
dompet. Benar saja, ATM tersebut bukan miliknya, melainkan milik nasabah
lain lantaran tanda tangan di belakang kartu bukan tanda tangan
miliknya.
Ia langsung mengambil langkah menelepon pihak BNI, untuk
melacak transaksi dan pemilik kartu yang ia pegang. Menurut keterangan
pihak BNI melalui call center 021-560046, saldo rekening miliknya telah
digunakan untuk transaksi belanja di Alfamart dan Circle K Ambarrukmo
dengan total transaksi Rp 3.170.000.
"ATM yang saya pegang juga
ternyata milik nasabah lain bernama Riono kalau tidak salah, warga
Bantul dan mungkin dia juga korban pelaku sebelumnya," bebernya. (tim)
http://www.tribunnews.com/regional/2013/09/13/rekening-rina-bobol-gara-gara-penipu-di-gerai-atm