Apakah Anda merasa performa skutik kesayangan agak menurun atau
memperlihatkan gejala aneh kayak knalpot nembak waktu gas ditutup? Bisa
jadi settingan karburatornya berubah tuh. Atau lantaran pengabut bahan
bakar tersebut pernah diutak-atik sendiri, terutama setelan anginnya,
tapi ternyata tidak tepat.
Maklum, karburator skutik umumnya menganut jenis vakum. Di mana bukaan
throttle alias skepnya, berdasarkan tingkat kevakuman di ruang bakar.
Sehingga untuk nyetting setelan udaranya butuh keakuratan dan teknik
khusus. Apalagi yang mengaplikasi sistem choke otomatis serta injeksi
udara untuk mengurangi kadar emisi gas buang kayak Honda Vario, BeAT,
Scoopy, Yamaha Mio, Xeon dan sebagainya.
Maka lazimnya masing-masing pabrikan menganjurkan untuk tidak melakukan
penyetelan pada pilot air screw. Karena dari pabrik sudah di-setting
pada kondisi yang ideal dengan menimbang faktor emisi gas buangnya.
sebenarnya prinsip penyetelan udara pada karburator vakum sama saja
dengan karburator biasa. Hanya saja, lanjutnya untuk mempermudah
penyetelan, pabrikan biasanya memberikan ancer-ancer seberapa banyak
putaran sekrup udaranya. “Itu pun masih ada tolerasinya ( plus minus / ±
) berapa putaran bila patokan yang diberikan masih belum ideal,”
Memang sih, kalau ingin emisi gas buangnya juga bagus, mesti mengikuti
langkah-langkah penyetelan yang agak rumit kayak yang tertera di buku
manual. Contoh di Honda Vario atau BeAT/Scoopy (standar). Dari buku
panduan service-nya, proses penyetelan pilot air screw-nya perlu
mengondisikan tingkat kevakuman pada PAIR control valve.
Tapi kita coba ambil cara yang simpel saja. “Ini cara awam yang hanya
bertujuan untuk mengembalikan performa mesin biar fit lagi,” Begini
langkahnya.
Kala kondisi mesin dingin, putar pilot air screw (PAS) sampai mentok
searah jarum jam (gbr.1). Tapi jangan dikencangin ya karena akan merusak
dudukan sekrup udara. “Jika sudah buka lagi putaran PAS berlawanan arah
jarum jam sebanyak 1 ½ atau 2 putaran. Itu hanya buat ngidupin mesin,”
terang Hariyadi.
Baru deh setelah itu hidupkan mesin sampai mencapai suhu kerja ideal
kurang lebih selama 10 menit. Oh iya, kata pria murah senyum ini,
sebaiknya saat melakukan penyetelan PAS, dibantu dengan alat pengukur
putaran mesin atau takometer. “Tapi buat yang feeling-nya peka atau
sudah terbiasa nyetting motor sih, gak masalah kalau gak pake alat
tersebut,” tukasnya.
Nah, jika mesin sudah mencapai suhu kerja, atur stasioner mesin lewat
lubang di boks bagasi (gbr.2) hingga mencapai putaran 1.700 rpm.
“Selanjutnya putar PAS berlawanan arah atau searah jarum jam untuk
mencari putaran mesin tertinggi. Kalau diputar menutup (searah jarum
jam) putaran mesinnya malah turun, jangan diterusin. Tapi justru diputar
ke arah sebaliknya sambil perhatikan atau rasakan perubahan putaran
mesinnya,”.
Kalau sudah didapat putaran mesin tertinggi, berhenti memutar PAS. Lalu
diteruskan dengan memblayer gas sebanyak 2 sampai 3 kali sambil
merasakan ada keanehan atau tidak. “Misalnya putaran mesin mbrebet atau
dari knalpot ada suara nembak waktu gas ditutup atau tidak. Jika tidak
ada, berarti penyetelan PAS sudah cukup,”
Sebaliknya bila mesin terasa mbrebet, berarti debit udaranya masih
kurang. Sehingga PAS perlu dibuka sedikit lagi. “Sementara kalau knalpot
ada suara nembak, tandanya debit udara terlalu banyak. PAS-nya perlu
ditutup sedikit,”. Langkah terakhir jika sudah didapat peyetelan PAS
yang idel, setel kembali stasionernya di putaran 1.700 ± 100 rpm.
Panduan Setting Udara Karburator Vakum, Mudah.
Sumber : http://kokowong.blogspot.com/2011/08/panduan-setting-udara-karburator-vakum.html