Ilustrasi/ Admin (Kompas.com)
Sebut
namanya Prita, seorang ibu yang mengumpulkan uang seribu demi seribu
dari hasil jualan voucher games, pulsa dan laundry. Sedikit demi sedikit
uang ditabung di bank hingga berjumlah Rp. 5,700,000,- Namun siapa
sangka dalam waktu 30 menit habis di gasak penipu yang pura pura ingin
membantu. Peristiwa ini terjadi
pada tanggal 24 Februari 2014 , jam 1 siang di ATM Mandiri Tanjung
Barat. Pelaku dua lelaki berpakaian rapi yang pura pura ingin membantu
ternyata malah menipu.
Kronologis Penipuan :
Saat
itu Prita ingin transfer uang di ATM, ia menunggu agak lama karena
lelaki perlente didepannya tampak sibuk bertransaksi ( Penipu A ) . Tiba giliran Prita tapi kartu
ATM nya agak susah masuk. Penipu A yang sudah keluar , balik lagi ingin
ambil barang yang ketinggalan di atas mesin ATM dan pura pura menolong memasukkan paksa kartu ATM.
Prita
mencoba cek saldo tapi tidak bisa, maka saat itulah ada seorang lelaki
tepat dibelakangnya pura-pura ingin membantu (Penipu B) dan menyuruhnya
memencet PIN berkali-kali, alasannya agar uang bisa keluar. Saat itu
Prita menurut saja apa yang diperintahkan penipu B. Ia
juga sempat ngobrol dengan Penipu A dan B sambil memberi tahu orang
orang yang mau ambil uang bahwa ATM tak bisa digunakan karena kartunya
tertelan.
Tak lama penipu B pura pura menelpon ke call center Mandiri 14000 dan menanyakan nomor hp Prita. Tak lama ada telpon masuk dengan nomor 021
70262777 (dari Penipu A) . Mengaku dari Mandiri Call Center yang
menanyakan nama dan tanggal lahir Prita, lalu pelaku bertanya,
“ Apakah ingin dibantu kartu ATM nya keluar sekarang atau nanti?
Karena butuh sekali untuk bisnis, Prita menjawab,
“ Sekarang saja!”
Tak lama pelaku bertanya lagi,
“ Ada berapa saldo ibu di bank Mandiri ?”
“ Saldo saya 5,7 juta rupiah.”
“ Wah kalau mau dibantu saldo harus 10 juta rupiah.” Ujar penelpon palsu alias penipu A
“ Saya ngga ada segitu pak.”
“ Besok saja kalau gitu dibantunya atau mau ambil kartu bank lain, seperti BCA ada ngga? “
“ BCA ngga ada pak, tapi kalau BNI ada.”
Prita
pikir kartu bank lain cuma untuk mancing saja. Iapun pulang kerumah
yang jaraknya sangat dekat untuk mengambil kartu ATM bank BNI.
Tak lama Prita ditelpon lagi dari call center palsu, seolah tahu ia sudah kembali ke gerai ATM.
“ Saldo ada berapa di BNI ? “
“ 185 pak? “
“ 185 ribu apa 185 juta !! “ tanyanya agak keras.
“ 185 ribu pak.”
“ Wah kalau 185 ribu saya ngga bisa bantu karena saldo kurang dari 10 juta!”
Disitulah Prita ngomel ngomel, masa call center kayak gitu dan baru sadar telah tertipu.
Prita langsung ke kasir bank Mandiri untuk setor uang
1,8 juta, disitu ia terkejut karena uang sejumlah 5,6 juta ludes di
gasak penipu. Ada bukti penarikan tunai 5 kali yaitu 1,250,000 x 4 dan
600.000 x 1. Fee pengambilan di ATM bersama 5 x 1000 rupiah dan cek
saldo 3000 rupiah. Ia panik takut uang yang baru disetornya di gasak
penipu dan minta pada security untuk memblokir kartunya. , tapi saat itu
CS Bank Mandiri sangat sibuk.
Tiba gilirann Prita, ia menceritakan penipuan ini pada staff Customer Service, memblokir ATMnya dan berharap uangnya bisa kembali. Sedang dari pihak bank Mandiri mengatakan bahwa butuh waktu 2 minggu untuk investigasi.
Saat kejadian Prita merasa seperti di hipnotis dan menuruti apa saja yang diperintahkan kedua penipu tersebut. Setelah sadar semua sudah terlambat.
Saya
terus berpikir dan masih belum mengerti bagaimana cara kerja penipu ini
. Lalu mencari lewat Google dan saya temukan informasi dari website
bank Mandiri DISINI
E-banking Info
Waspadai Penipuan di ATM
Hati-Hati Terhadap Penipuan di ATM
- Penipuan
dengan modus operandi memperoleh undian, dimana nasabah ditipu
seolah-olah memperoleh undian berhadiah yang biasanya disampaikan
melalui Short Message Service (SMS). Untuk mendapatkan hadiah
tersebut, nasabah diharuskan mentransfer sejumlah dana melalui ATM
ke rekening tertentu yang disebutkan oleh si pelaku penipuan.
Biasanya nasabah akan tersadar setelah transfer dilakukan, dan
hadiah yang dijanjikan tidak pernah diperolehnya.
- Pura-pura
membantu pada saat Nasabah mengalami kesulitan memasukkan kartu
ATM atau kartu ATM tertelan di card reader. Pelaku kemudian meminta
Nasabah untuk menekan PIN ATM dengan alasan untuk mencoba
transaksi sekali lagi. Setelah hal ini tidak berhasil juga, Nasabah
lalu diminta untuk menghubungi Call Center Bank lewat handphone
pelaku (yang menerima telpon adalah teman pelaku dan bukan Call
Center). Pada saat Nasabah meninggalkan lokasi ATM dengan tenang
karena merasa kartu sudah diblokir, kartu ATM tersebut diambil oleh
pelaku dan dipergunakan untuk menguras saldo Nasabah.
Kesimpulan penulis dari kisah Prita :
- Prita disuruh pencet PIN berkali kali untuk di hafalkan oleh penipu
- Kartu ATM ditarik keluar oleh penipu lalu di ambil cash di ATM bank lain saat Prita mengambil ATM bank BNI
- Jika ATM bank BNI ada saldonya maka pasti akan digasak lagi oleh penipu
Ternyata penipu penipu local sangat sadis dan tega menghisap darah saudaranya sendiri. Semoga kisah Prita bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Berhati hatilah saat mengambil uang di ATM dimana saja.
Catatan :
Terima kasih untuk “Prita” ( nama samaran) yang telah mengizinkan saya menulis kisah penipuan yang dialaminya.