VIVAnews - Sanksi berat sedang menanti striker Irfan
Bachdim akibat mangkir dari latihan timnas U-23. Siang tadi, Irfan
telah memenuhi panggilan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI untuk menjelaskan
alasan ketidakhadirannya.
"Saya sudah menyampaikan kepada Irfan
jika memang dia menyalahi aturan, dia akan dikenakan kode disiplin 78,
yaitu dengan menolak panggilan timnas," ujar Wakil Komdis PSSI, Catur
Agus Saptono usai bertemu Irfan, di kantor PSSI, Senin, 17 Oktober 2011.
"Sesuai
kode disiplin itu, dia terancam dikenakan sanksi 6 bulan dan denda
100juta. Artinya, dia tidak bisa melakukan aktifitas sepakbola baik di
timnas maupun klub," tambah Catur.
Catur menambahkan, pihaknya
masih mengkaji penjelasan yang diutarakan Irfan dalam pertemuan siang
tadi. Selanjutnya, hasil pertemuan akan disampaikan kepada Ketua Komdis
PSSI, Bernhard Limbong sebelum diputuskan.
"Dia (Irfan)
mengatakan bahwa fakta ketika dia tidak hadir, itu yang kami cari dan
kami juga tanya-tanya. Ia banyak mengutarakan alasan. Itu akan menjadi
catatan bagi kami untuk diajukan ke ketua Komisi Disiplin nanti," kata
Catur.
"Saya tidak berhak menentukan keputusannya. Nanti kami akan buat resume untuk kami bawa ke rapat Komisi Disiplin," lanjut Catur.
Seperti
diketahui, Irfan tidak bergabung dengan timnas U-23 setelah laga
Indonesia lawan Qatar, 11 Oktober lalu. Awalnya Rahmad masih memberi
kesempatan bagi Irfan untuk bergabung pada 16 Oktober 2011. Namun
tawaran ini ditolak Irfan yang mengaku baru bisa bergabung 23 Oktober
2011.
Irfan sendiri telah menanggapi pemecatan dirinya lewat
twitter.
Dalam akunnya, Irfan mengaku tidak berniat mangkir dari panggilan
timnas U-23. Menurutnya, masalah yang terjadi hanyalah komunikasi yang
kurang baik saja.
Keputusan Sanksi di Tangan BernhardSiang tadi
Irfan memutuskan untuk memenuhi panggilan timnas. Namun pemain berdarah
Belanda itu enggan menemui wartawan. Usai diperika, Irfan memilih
meninggalkan kantor PSSI lewat pintu belakang.
Sementara itu,
Catur menambahkan, pihaknya belum menjatuhkan sanksi bagi Irfan. Sebab
pertemuan siang tadi hanya sebatas melakukan investigasi dengan meminta
keterangan langsung dari pemain yang bersangkutan.
"Kami hanya
diminta Ketua Komdis PSSI untuk melakukan investigasi. Jadi tadi kami
hanya melakukan sedikit perbincangan dan nanti hasilnya akan kami
laporkan ke Ketua Komdis langsung," ujar Catur.
"Jadi
keputusannya tergantung bapak Limbong sendiri, apakah bisa dibawa ke
dalam sidang Komdis. Karena kewenangan kami hanya sebatas meminta
keterangan dari Bachdim," pungkas Catur. (sj)
• VIVAnews